Buku ini mengisahkan seorang wanita, Poniem yang diselamatkan dari
lembah kehinaan oleh seorang lelaki bujang, Leman. Dia kemudian
diperisteri dan hidup dalam sebuah rumahtangga yang bahagia. Poniem
sangat setia terhadap suaminya dan berusaha sekuat tenaga untuk membantu
semua urusan rumahtangga dan pekerjaan suaminya. Akan tetapi
lama-kelamaan kedamaian rumah tangga mereka semakin hari semakin hilang
setelah Leman larut dalam kegiatan perdagangannya. Sebagai lelaki yang
berasal dari keluarga Minang, dia ditekan oleh keluarga supaya mengawini
seorang gadis yang sederajat untuk meneruskan adat dan budaya.
Lama-kelamaan
Leman termakan bujukan tersebut dan menerima untuk menikah kembali.
Leman berjanji kepada Poniem tidak akan mengabaikannya dan selalu
menjaga perasaannya sebagai isteri pertama. Namun janji tinggal janji.
Isteri mudanya jauh lebih pandai berdandan dan merayu dan merebut
perhatian Leman suapaya lebih mencintainya. Pertengkaranpun mulai
terjadi. Perdagangan Leman yang selama ini dibantu Poniem pun hendak
dikuasai oleh isteri muda. Leman yang serba salah pada mulanya lama
kelamaan mulai memihak kepada isteri mudanya.
Pertengkaran hebat yang
terjadi memaksa Leman menceraikan Poniem. Sejak hari itu Poniem
meninggalkan rumahnya dan merantau ke deli. Kegiatan perdagangan Leman
mulai mengalami rugi, ditambah lagi dengan sikap tamak isteri yang baru.
Barulah Leman menyedari, selama ini dia banyak terbantu oleh ketekunan
Poniem dalam berdagang. Tapi nasi sudah menjadi bubur.
Poniem
akhirnya menemukan jodoh barunya yang lebih memahami dan menghargainya,
salah seorang dari pekerja di kedainya dahulu. Mereka memulai berdagang
kembali dengan sedikit modal yang ada pada mereka. Usaha dagang mereka
maju hingga mereka sanggup membeli rumah dan tanah.
Sementara itu
Leman dan isteri mudanya semakin hari semakin jatuh miskin. Pertemuan
kembali Leman dan Poniem benar-benar membuat Leman sadar. Satu kisah
ketika Poniem memberikan beberapa logam uang kepada anaknya Lem
Merantau Ke Deli
Penulis: Buya Hamka
Penerbit: Pustaka Dini
Tebal: 194 halaman
Monday, September 19, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment