Berkat kepopuleran ceritera Menakjinggo Damarwulan di kalangan
masyarakat di tanah air, terutama masyarakat Jawa Tengah dan Jawa
Timur, juga ternyata mempopulerkan daerah Blambangan. Dalam hal ini
disebabkan bahwa dalam lukisan ceriteranya Prabu Menakjinggo dianggap
sebagai raja Blambangan Kendati demikian kepopuleran daerah Blambangan
ternyata tidak menguntungkan bagi daerah tersebut, bahkan masyarakat
lebih cenderung untuk memberikan penilaian negara terhadap daerah yang
terlelak di kawasan ujung paling Timur pulau Jawa ini. Hal itu dapat
dimengerti, karena dalam lukisan cerita Menakjinggo Damarwulan hampir
dari segala sumber selalu memburuk-burukkan pihak Blambangan. Prabu
Menakjinggo yang dianggap sebagai raja Blambangan bersama keluarga
Istana dan para nara praja dalam ceritera fantastis itu dilukiskan
sebagai tokoh-tokoh negarawan yang berwatak dan berperilaku jahat,
seperti : Deksura, kejam, serakah, angkara murka, mabuk kekuasaan,
curang, pengkhianat dan lain-lain, sehingga menimbulkan respon dan kesan
masyarakat, terutama dari luar daerah ini kurang simpatik terhadap
rakyat dan daerah Blambangan, bahkan juga menimbulkan anggapan dan
tafsiran bahwa sebutan Blambangan itu hanya merupakan symbol tempat
kejahatan....
Menyingkap Kabut Legenda Minakjinggo 1988
Oleh Sri adi Oetomo
110 Halaman
Tuesday, September 20, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
pdfnya ada ngak>?
ReplyDelete