Top menu

Saturday, September 17, 2016

Menak Jinggo, Sekar Kedaton by Langit Kresna Hariadi

Udara mendidih di tatag rambat bale manguntur dan bara api neraka yang bersembunyi di bawah tanah bagai siap menghanguskan apapun dan siapapun, seolah tak rela tidak sertakan dalam perebutan kekuasaan di salah satu sayap ada kusumawardani, di sayap istana lain ada bhre wirabumi, serta ada keculasan yang memihak dan fitnah yang mengarah. dengan keutuhan yang terancam, apalagi tanpa gajah mada yang telah tiada, bayang bayang suram itu mulai menampakan wujudnya.
"Majapahit adalah sebuah negara yang besar," kata Hayam wuruk," majapahit masih membutuhkan orang seperti mendiang paman Gajah Mada. untuk mengurus negara yang membentang demikian luas, aku tidak punya pilihan lain, harus menempatkan anak lelakiku sebagai calon penggantiku. aku akan menempatkan bhre wirabumi sebagai kumamaraja."
Hayam wuruk telah mengeluarkan isi hatinya dengan kesadaran penuh. apa yang ia ucapkan itu menyebabkan ibunya kecewa. Sebenarnyalah Sri Gitarja merasa dadanya seketika telah retak oleh rasa kecewa yang telah bergumpal gumpal. Amat sulit bagi Sri Gitarja untk menerima Bhre Wirabumi yang akan mewarisi tahta meski Wirabumi adalah cucunya, mewarisi aliran darahnya.

0 comments:

Post a Comment