Top menu

Tuesday, September 20, 2016

LEKRA di Banyuwangi sebagai Alat Politik PKI Pada Tahun 1950-1965 Oleh AMURWA PRADNYA SANG INDRASWARI

LEKRA sebenarnya sebuah fenomena luar biasa dalam sejarah Indonesia. Saya kira sulit bagi kita yang tidak berpengalaman langsung sekarang ini membayangkan betapa besar, betapa canggih dan besar pengaruh LEKRA pada tahun 1950-an dan 1960-an. 

Pada tahun 1963 Pramoedya Ananta Toer pernah melaporkan bahwa keanggotaan LEKRA sudah melebihi seratus ribu orang. Seratus ribu pekerja kebudayaan. Bisa saja klaim ini berlebihan apalagi setahu saya LEKRA tidak pernah mengembangkan keanggotaan resmi. Tetapi jelas bahwa pada waktu itu pengikut LEKRA sudah mencapai puluhan ribu orang. Sebelum kemerdekaan Indonesia dan sejak naiknya Jenderal Soeharto menjadi presiden, tidak ada organisasi kebudayaan yang mendekati skala massal ini. 

Pengaruh LEKRA pada tahun 1950-an dan 1960-an sangat luas. Tidak hanya di bidang seni modern seperti seni rupa dan sastra, tapi juga sampai cabang-cabang seni rakyat seperti ketoprak, tari tradisional, pesindenan, pedalangan dan seni batik.

Skripsi LEKRA di Banyuwangi sebagai Alat Politik PKI Pada Tahun 1950-1965 
Oleh AMURWA PRADNYA SANG INDRASWARI 
FAKULTAS ILMU DAN BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2015



0 comments:

Post a Comment