Buku ini merupakan cerita rakyat yang berkisah
tentang Damarwulan. Ia adalah seorang kesatria yang berbudi baik. Latar
cerita bermain di kurun waktu masa akhir Majapahit di mana pemberontakan
dari beberapa daerah seolah tidak akan berhenti. Damarwulan dan
Anjasmara merupakan protagonis yang dihadapkan dengan Layang Kumitir dan
saudaranya Layang Seta. Mereka berdua dirundung rasa iri atas berbagai
kelebihan yang ada pada Damarwulan dan berulang kali menyusun jebakan
agar sang rival mendapat kecelakaan.
Damarwulan dikabarkan gugur dalam pertempuran di sekitar Prabalingga. Anjasmara bertekad mencari dan menemukan jenazah suaminya. Namun kabar yang berhembus itu bohong belaka. Damarwulan dan Anjasmara kembali bertemu dan pulang ke Majapahit. Kehebohan terjadi. Kisah berakhir dengan bahagia. Kebenaran ditegakkan, mereka yang berhati bengkok tokh akhirnya tersingkirkan. Damarwulan dinobatkan menjadi Raja Majapahit dengan gelar Brawijaya dan dinikahkan dengan Putri Kenconowungu.
Langendriya Damarwulan Jumeneng Nata
Penulis : Sumarsana
Tahun Terbit : 1981
Bahasa : Indonesia/Jawa
Halaman : 156
Damarwulan dikabarkan gugur dalam pertempuran di sekitar Prabalingga. Anjasmara bertekad mencari dan menemukan jenazah suaminya. Namun kabar yang berhembus itu bohong belaka. Damarwulan dan Anjasmara kembali bertemu dan pulang ke Majapahit. Kehebohan terjadi. Kisah berakhir dengan bahagia. Kebenaran ditegakkan, mereka yang berhati bengkok tokh akhirnya tersingkirkan. Damarwulan dinobatkan menjadi Raja Majapahit dengan gelar Brawijaya dan dinikahkan dengan Putri Kenconowungu.
Langendriya Damarwulan Jumeneng Nata
Penulis : Sumarsana
Tahun Terbit : 1981
Bahasa : Indonesia/Jawa
Halaman : 156
0 comments:
Post a Comment