Umumnya persepsi masyarakat tentang masa penjajahan Belanda masih
diwarnai stigma "kekejaman penjajahan". Ini tergambar pada masa tanam
paksa (cultuurstelsel) abad ke-19, suatu masa eksploitasi negeri ini dan
memeras tenaga rakyat melalui kerja paksa menanam tanaman untuk
komoditi ekspor. Demikian juga sejarah kolonialisme perkebunan umumnya
di Indonesia sebagai perpanjangan perkembangan kapitalisme agraris Barat
yang memperkenalkan sistem perkebunan yang bercorak kolonial.
Distrik
Djember muncul dan berkembang sejak tahun 1850 dan 1860-an, merupakan
wilayah dari Afdeeling Bondowoso, Karesidenan Besoeki. Hal ini diikuti
dengan perluasan perkebunan tembakau swasta yang dilakukan oleh George
Birnie ke daerah Djember. Kehadiran perusahaan perkebunan swasta N.V.
Landbouw Maatschappij Oud Djember (N.V. LMOD) berakibat daerah Djember
tumbuh dan berkembang yang awalnya sebuah daerah dengan sebutan District
Djember menjadi suatu daerah kota Regentschap Djember.
Penulis: Trijono
Penerbit: Cakra Press
Tebal: 150 halaman
Saturday, September 17, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment