Top menu

Saturday, September 17, 2016

Djember 1859-1929: Melacak Sebuah Kota Berbasis Perkebunan Di Jawa Timur by Trijono

Umumnya persepsi masyarakat tentang masa penjajahan Belanda masih diwarnai stigma "kekejaman penjajahan". Ini tergambar pada masa tanam paksa (cultuurstelsel) abad ke-19, suatu masa eksploitasi negeri ini dan memeras tenaga rakyat melalui kerja paksa menanam tanaman untuk komoditi ekspor. Demikian juga sejarah kolonialisme perkebunan umumnya di Indonesia sebagai perpanjangan perkembangan kapitalisme agraris Barat yang memperkenalkan sistem perkebunan yang bercorak kolonial.

Distrik Djember muncul dan berkembang sejak tahun 1850 dan 1860-an, merupakan wilayah dari Afdeeling Bondowoso, Karesidenan Besoeki. Hal ini diikuti dengan perluasan perkebunan tembakau swasta yang dilakukan oleh George Birnie ke daerah Djember. Kehadiran perusahaan perkebunan swasta N.V. Landbouw Maatschappij Oud Djember (N.V. LMOD) berakibat daerah Djember tumbuh dan berkembang yang awalnya sebuah daerah dengan sebutan District Djember menjadi suatu daerah kota Regentschap Djember.

Penulis: Trijono
Penerbit: Cakra Press
Tebal: 150 halaman 

0 comments:

Post a Comment